Sisa daun bikin nasi bakar tempo hari mau saya manfaatkan untuk bikin bothok
(sengaja pake huruf 'h' karena memang ini ejaan bahasa Jawa). Sudah beberapa kali saya bikin bothok. Paling demen pake petai cina (mlanding), tapi apa daya, saya jarang menjumpainya. Jadi bothok tahu ini adalah modifikasi dari bothok orisinil yang pake petai cina. Bothok ini tergolong lauk yang awet, bisa disimpan selama 2 hari di kulkas. Sekali bikin, saya pakai 1 butir kelapa biar hasilnya banyak dan bisa disimpan di kulkas. Cara bikinnya gampang tinggal campur semua bahan, kemudian dibungkus daun pisang. Kukus deh sampai matang. Paling enak, bothok disajikan dalam keadaan dingin bersama nasi hangat. Maa syaa allah....ajib banget 👍👍👍👍 cuma sayang, ketika dibuka bothoknya masih anget. Rada buyar ketika dipoto hihi....
Bahan :
300 gr tahu kuning/putih
1 butir (400gr) kelapa agak muda, diparut
75 gr teri jengki
4 ikat kemangi, petiki daunnya
20 buah cabe rawit merah, iris bulat bulat
6 butir tomat hijau ukuran kecil, potong kasar
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
Daun salam secukupnya
Daun pisang dan lidi secukupnya
Bumbu halus :
2 sdt ketumbar
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
4 bh cabe merah besar, buang bijinya
2 cm kencur
Cara membuat :
1. Potong tahu bentuk dadu kecil kecil, sisihkan.
2. Dalam wadah besar campur kelapa parut, bumbu halus, garam dan gula. Aduk rata. Koreksi rasanya. Boleh diberi kaldu bubuk jika suka. Jangan terlalu asin ya karena teri jengki sudah asin.
3. Menyusul tahu, teri jengki, kemangi, cabe iris dan tomat hijau. Aduk rata dan koreksi sekali lagi rasanya.
4. Ambil daun pisang, beri 1 potong daun salam, letakkan 2-3 sdm adonan kelapa di atasnya. Bungkus tum, sematkan lidi.
5. Kukus dalam kukusan panas yang telah mendidih selama 35 menit sampai matang dan daun berubah warna. Angkat, dinginkan. Sajikan bersama nasi hangat.
Hasil : 14 bungkus
0 komentar:
Posting Komentar